BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Puskesmas dilahirkan tahun 1968
ketika dilangsungkan Rapat Kerja
Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, di mana dibicarakan upaya pengorganisasian
sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat
pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari
kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M (Pencegahan,
Pemberantasan, Pembasmian Penyakit Menular ) dan sebagainya masih
berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan. Melalui Rakerkesnas tersebut timbul
gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama ke dalam suatu
organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat(Puskesmas).
Pembangunan
kesehatan mempunyai visi “Indonesia sehat” diantaranya dilaksanakan melalui
pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit. Selama ini
pemerintah telah membangun puskesmas dan jaringannya di seluruh Indonesia
rata-rata setiap kecamatan mempunyai 2 puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1
puskesmas pembantu. Puskesmas telah melaksanakan kegiatan dengan hasil yang
nyata, status kesehatan masyarakat makin meningkat, ditandai dengan makin
menurunnya angka kematian bayi, ibu, makin meningkatnya status gizi masyarakat
dan umur harapan hidup (Kepmenkes, 2004).
Puskesmas
adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah
kecamatan. Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan strata pertama meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan
yang dilakukan puskesmas, selain dari intern sendiri tetapi juga perlu peran
serta masyarakat dalam pengembangan kesehatan terutama dilingkungan masyarakat
yang sangat mendasar, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih berkembang.
B.
Rumusan masalah
- Apa yang
dimaksud dengan puskesmas?
- Bagaimana
visi dan misi dari puskesmas?
- Apa saja
peran puskesmas?
- Apa saja
fungsi puskesmas?
- Bagaimana
manajemen dari puskesmas?
- Bagaimana
struktur organisasi dari puskesmas?
- Bagaimana
tata kerja puskesmas?
- Bagaiamana
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh puskesmas?
- Apa saja
program pokok puskesmas?
- Apa saja
program pengembangan puskesmas?
- Apa saja
masalah-masalah yang muncul di lingkup puskesmas?
C.
Tujuan
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan puskesmas.
- Untuk mengetahui bagaimana visi dan
misi dari puskesmas
- Untuk mengetahui apa saja peran
puskesmas
- Untuk mengetahui apa saja fungsi
puskesmas
- Untuk mengetahui bagaimana manajemen
dari puskesmas
- Untuk mengetahui bagaimana struktur
organisasi dari puskesmas
- Untuk mengetahui bagaimana tata
kerja puskesmas
- Untuk mengetahui bagaiamana
penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh puskesmas
- Untuk mengetahui apa saja program
pokok puskesmas
- Untuk mengetahui apa saja program pengembangan
puskesmas
- Untuk mengetahui apa saja
masalah-masalah yang muncul di lingkup puskesmas
D.
Manfaat
Dari pembahasan
makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca untuk
mengetahui tentang program pengembangan puskesmas, Visi dan Misi serta
mengetahui program pokok Puskesmas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Puskesmas adalah
Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang
berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan
pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang
telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak
mencakup aspek pembiayaan. (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja
B.
Visi
dan Misi Puskesmas
1. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju
terwujudnya Indonesia Sehat.
Indikator Kecamatan Sehat:
a.
lingkungan
sehat
1)
perilaku
sehat
2)
cakupan
pelayanan kesehatan yang bermutu
3)
derajat
kesehatan penduduk kecamatan
2. Misi Puskesmas
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
Visi
dan misi Puskesmas juga dapat dikembang oleh Puskesmnas sendiri yang bersumber
dari gabungan visi dan misi masing-masing petugas puskesmas menjadi visi dan
misi bersama guna mencapai tujuan akhir dari pembangunan kesehatan di wilayah
puskesmas dan atau Kecamatannya. Ketiga fungsi utama puskesmas tersebut
dan dengan memperhatikan tujuan akhirnya maka setiap pelaksanan program
kegiatan pelayanan kesehatan selalu dilaksanakan dengan memperhatikan landasan
strategisnya yaitu :
1. Perikemanusian
2. Pemberdayaan dan Kemandirian
3. Adil dan merata
4. Mengutamakan Manfaat.
Landasan
strategis ini akan menjadi nilai-nilai dalam
pengembangan setiap program atau upaya-upaya pelayanan kesehatan yang
akan dilaksanakan ditingkat Puskesmas. Program-program kegiatan pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas dibagi dalam dua kelompok besar yaitu
program pokok dan program pengembangan, masing-masing dapat dijelaskan sebagai
berikut:
C.
Peran
Puskesmas
Peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan
nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan rehabilitatif
saja seperti di Rumah Sakit
D.
Fungsi
Puskesmas
Menurut Depkes 1991,Suatu kesatuan
organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi:
1.
Fungsi Pokok
a. Pusat
pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan
b. masyarakat
dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
2.
Pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri
Cara-cara yang ditempuh
1) Merangsang
masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong
dirinya sendiri.
2) Memberikan
petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara
efisien dan efektif.
3) Memberikan
bantuan teknis
4) Memberikan
pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
5) Kerjasama
lintas sektor
E.
Management
Puskesmas
Menurut Fayol
H, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan
pengontrolan merupakan unsur-unsur menejemen. Jika menyebut menejemen
kesehatan, sebenarnya terdapat dua pengertian di dalamnya yaitu pengertian
menejemen di satu pihak dan pengertian kesehatan di pihak lain. Yang dimaksud
dengan menejemen kesehatan ialah menejemen yang diterapkan pada pelayanan
kesehatan demi terciptanya keadaan sehat. Prinsip-prinsip dalam Manajemen
yang ada di puskesmas ,sebagai berikut :
a. Pembagian
kerja.
b. Kekuasaan
dan tanggungjawab.
c. Disiplin.
d. Kesatuan
perintah.
e. Kesatuanjurusan.
f. Kepentingan
umum di atas kepentingan individu.
g. Upah
yang cukup dan adil.
h. Sentralisasi.
i.
Hirarki.
j.
Tata tertib.
k. Bertindak
adil.
l.
Stabilitas personil.
m. Suasana
yang penuh inisiatif, dan
n. Esprit
de Corps (kerja sama kelompok).
F.
Struktur
Organisasi
1.
Kepala
Puskesmas
2.
Unit
Tata Usaha:
3.
Data
dan Informasi,
4.
Perencanaan
dan Penilaian,
5.
Keuangan,
Umum dan Kepegawaian
6.
Unit
Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
7.
UKM
/ UKBM
8.
UKP
9.
Jaringan
pelayanan Puskesmas:
10. Unit Puskesmas Pembantu
11. Unit Puskesmas Keliling
12. Unit Bidan di Desa/Komunitas
Kepala Puskesmas
a.
Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,
bimbingan dan supervisi.
b.
Mengadakan koordinasi di tingkat
kecamatan.
c.
Sebagai penggerak pembangunan kesehatan
di tingkat kecamatan.
d.
Sebagai tenaga ahli pendamping Camat.
e.
Mengkoordinir dan bertanggung jawab
terhadap semua kegiatan di puskesmas.
Koordinator Unit Tata Usaha
a.
Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan
di unit TU
b.
Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap
kegiatan di unit TU
c.
Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila
Kepala Puskesmas berhalangan hadir
Keuangan
a.
Melakukan perencanaan Keuangan
b.
Merealisasikan Keuangan
c.
Membuat pembukuan/penutupan kas.
d.
Mengambil gaji dan dana operasional
serta yang berkaitan dengan kesejahteraan pegawai
e.
Pencatatan dan Pelaporan
f.
Membuat petikan daftar gaji
g.
Menerima setoran dari masing-masing unit
pelayanan
h.
Mengkoordinir bendahara-bendahara di
Puskesmas
i.
Melakukan setoran perda ke kas daerah
Umum
a.
Rigistrasi Surat Masuk dan Keluar
b.
Melanjutkan disposisi Pimpinan
c.
Membuat konsep surat
d.
Mengkoordinir kegiatan petugas bagian
pengiriman semua laporan puskesmas.
e.
Mengkoordinir kegiatan petugas bagian
perbaikan sarana puskesmas
f.
Mengarsipkan surat.
g.
Melakukan kegiatan yang bersifat umum.
h.
Mengkoordinir pembuatan spanduk yang
bersifat umum
Kepegawaian
a.
Membuat laporan kepegawaian (Absensi,
bezzeting, DUK, lap.triwulan, tahunan ,dsb.)
b.
Mengetik DP 3 yang sudah di isi nilai
oleh Atasan Langsung
c.
Mendata dan mengarsipkan file pegawai.
d.
Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat
e.
Mengusulkan tunjangan pegawai (
Penyesuaian Fungsional,Baju, Sepatu dan lain-lain)
f.
Membuat Model C
g.
Merekap Absensi ( Ijin, Cuti, Sakit )
h.
Membuat Absensi Mahasiswa/siswa yang
praktek di Puskesmas
i.
Membuat perencanaan untuk pengembangan
kualitas SDM staf puskesmas
j.
Menyusun daftar pembagian tugas untuk
staf puskesmas dengan persetujuan kepala puskesmas
Data dan Informasi
a.
Sebagai pusat data dan informasi
puskesmas.
b.
Mengumpulkan dan mengecek laporan
puskesmas sebelum dikirim ke dinas kesehatan
c.
Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi
data (tabel,grafik,dll)
d.
Mengidentifikasi masalah program dari
hasil visualisasi data dan menyerahkan hasilnya kepada coordinator perencanaan
dan penilaian
e.
Bersama-sama team data dan informasi
menyusun semua laporan puskesmas (PTP, minilok, Lap. Tahunan,Stratifikasi,
dsb.)
f.
Pencatatan dan pelaporan.
Perencanaan dan Evaluasi
a.
Mengkoordinir kegiatan team perencanaan
dan penilaian
b.
Menyusun jadwal evaluasi kegiatan
puskesmas secara kontinyu
c.
Menyusun laporan hasil evaluasi dan
perencanaan untuk selanjutnya diserahkan kepada koord. data & informasi
serta koord. program terkait
d.
Mengarsipkan hasil kegiatan
G.
Tata
Kerja
1.
Kantor
Camat → koordinasi
2.
Dinkes
→ UPT → bertanggung jawab ke Dinkes
3.
Jaringan
Pelayanan Kesehatan Strata Pertama → sebagi mitra
4.
Upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat → sebagai pembina
5.
Jaringan
Pelayanan Kesehatan Rujukan →kerjasama
6.
Lintas
sektor → koordinasi
7.
Masyarakat
→ perlu dukungan/partisipasi →BPP (Badan Penyantun Puskesmas)
H.
Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
Visi dan misi
Puskesmas di Indonesia merujuk pada program Indonesia Sehat. Hal ini dapat kita
lihat pula dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal). Standar Pelayanan Minimal
adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk mengukur kinerja
penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar
kepada masyarakat yang mencakup : jenis pelayanan, indikator, dan nilai
(benchmark). Pelaksanaan Urusan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal (UW-SPM)
diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1457/MENKES/SK/X/2003 dibedakan atas : UW-SPM yang wajib
diselenggarakan oleh seluruh kabupaten-kota di seluruh Indonesia dan UW-SPM spesifik
yang hanya diselenggarakan oleh kabupaten-kota tertentu sesuai keadaan
setempat. UW-SPM wajib meliputi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar,
penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat, penyelenggaraan pemberantasan
penyakit menular, penyelenggaraan promosi kesehatan, dll. Sedangkan UW-SPM
spesifik meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan dan pemberantasan
penyakit malaria, dll. Hal ini diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standard
Pelayanan Minimal.
I.
Program
Pokok Puskesmas
Program
pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib di laksanakan
karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6 Program Pokok pelayanan
kesehatan di Puskesmas yaitu :
1. Program pengobatan (kuratif dan
rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan kesehatan untuk mendiagnosa,
melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang
dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh
selama anamnesis dan pemeriksaan
2. Promosi Kesehatan yaitu program
pelayanan kesehatan puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar
hidup sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok
maupun masyarakat).
3. Pelayanan KIA dan KB yaitu
program pelayanan kesehatan KIA dan KB di Puskesmas yang ditujuhkan
untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB,
pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita.
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
menular dan tidak menular yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas
untuk mencegah dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB,
DBD, Kusta dll).
5. Kesehatan Lingkungan yaitu
program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas untuk meningkatkan
kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu
lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan
peningkatan peran serta masyarakat,
6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu
program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas
yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi
Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang
Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan
Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada
keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok
Puskesmas ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari
masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan
dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa ( PKMD ).
Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti
tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan
program kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi
Nasional ). Dalam hal demikian, baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan
akan diberikan oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah. Keadaan darurat
mengenai kesehatan dapat terjadi, misalnya karena timbulnya wabah penyakit
menular atau bencana alam. Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas
bisa mengurangi atau menunda kegiatan lain.
J. Program Pengembangan Puskesmas
Program Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas adalah
beberapa upaya kesehatan pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan
Dinas Kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan
kemampuan puskesmas. Dalam struktur organisasi puskesmas program pengembangan
ini biasa disebut Program spesifik lokal.
Di Kabupaten Polewali Mandar yang
terdiri dari 20 Puskesmas (12 Puskesmas Perawatan dan 8 Puskesmas Non
Perawatan)——date terupdate Desember 2011—– semua puskesmas memberlakukan
6 program pokok puskesmas dalam struktur organisasinya, dan untuk program
pengembangannya (program spesifik lokal), belum ada penetapan secara resmi
antara puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar. Puskesmas untuk
sementara waktu diberi keleluasan untuk mengembangkan programnya. Program
pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas tersebut adalah
- Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan
kesehatan masyarakat yang dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah
(SD,SMP dan SMP) diwilayah kerja Puskesmas
- Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk
kegiatan yang menerapkan ilmu pengetahuan fisik untuk meningkatkan
kesegaran jasmani masyarakat, naik atlet maupun masyarakat umum. Misalnya
pembinaan dan pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok
masyarakat yang dilakukan puskesmas di luar gedung
- Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan
penanganan kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti
atau dikunjungi ketempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan
keperawatan induvidu dan asuhan keperawatan keluarganya. Misalnya
kasus gizi kurang penderita ISPA/Pneumonia
- Kesehatan Kerja, adalah program
pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang ditujuhkan untuk masyarakat
pekerja informal maupun formal diwilayah kerja puskesmas dalam rangka
pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang
berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya pemeriksaan
secara berkala di tempat kerja oleh petugas puskesmas
- Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan
kesehatan gizi dan mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik
didalam maupun diluar gedung (mengatasi kelainan atau penyakit ronggo
mulut dan gizi yang merupakan salah satu penyakit yang terbanyak di
jumpai di Puskesmas
- Kesehatan Jiwa, adalah program
pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan
didukung oleh peran serta masyarakat, dalam rangka mencapai derajat
kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui kegiatan
pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama gangguan jiwa
dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia
serta mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain
sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan
orang lain. Misalnya ada konseling jiwa di Puskesmas.
- Kesehatan Mata adalah program pelayanan
kesehatan mata terutama pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif) dibidang mata dan pencegahan kebutaan
oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung oleh peran serta aktif
masyarakat. Misalnya upaya penanggulangan gangguan refraksi
pada anak sekolah.
- Kesehatan Usia Lanjut, adalah
program pelayanan kesehatan usia lanjut atau upaya kesehatan khusus
yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan dukungan peran serta
aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
usia lanjut. Misalnya pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi
dini penyakit degeneratif, kardiovaskuler seperti : diabetes Melitus,
Hipertensi dan Osteoporosis pada kelompok masyarakat usia lanjut.
- Pembinaan Pengobatan
Tradisional,
Adalah program pembinaan terhadap pelayanan pengobatan
tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan tradisional. Yang
dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang
dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat
(tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
- Kesehatan haji adalah program pelayanan
kesehatan untuk calon dan jemaah haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan,
pembinaan kebugaran dan pemantauan kesehatan jemaah yang kembali (pulang)
dari menaikan ibadah haji.
- Dan beberapa upaya kesehatan
pengembangan lainnya yang spesifik lokal yang dikembangkan di Puskesmas
dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
Setiap
program yang dilaksanakan di puskesmas di lengkapi dengan pelaksana program
yang terlatih dan sesuai dengan keahlianya, peralatan kesehatan (alat pelayanan
dan bahan habis pakai kesehatan), dilengkapi juga dengan pedoman pelaksanan
program dan sasaran program (populasi sasaran dan target sasaran)
termasuk sistem pencatatan (register pencatatan pelayanan) dan pelaporannya
serta standar operasional prosedur pelayanan kesehatan programnya, dan
beberapa kelengkapan lainnya misalnya kendaran roda dua dan empat. Kelengkapan
program Puskesmas ini selalu mendapatkan pengawasan, evaluasi dan
bimbingan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kotanya.
K.
Masalah-Masalah mutu
pelayanan kesehatan yang
Muncul di Lingkup Puskesmas
Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan
bagi masyarakat karena cukup efektif membantu masyarakat dalam memberikan
pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan
yang dikenal murah seharusnya menjadikan Puskesmas sebagai tempat pelayanan
kesehatan utama bagi masyarakat, namun pada kenyataannya banyak masyarakat yang
lebih memilih pelayanan kesehatan pada dokter praktek swasta atau petugas
kesehatan praktek lainnya.
Kondisi ini
didasari oleh persepsi awal yang negatif dari masyarakat terhadap pelayanan
Puskesmas, misalnya anggapan bahwa mutu pelayanan yang terkesan seadanya,
artinya Puskesmas tidak cukup memadai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
baik dilihat dari sarana dan prasarananya maupun dari tenaga medis atau
anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatannya sehari-hari. Sehingga
banyak sekali pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu tidak sesuai
dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.
Misalnya: sikap
tidak disiplin petugas medis pada unit pelayanan puskesmas, yang dikeluhkan
masyarakat. Mereka selalu diperlakukan kurang baik oleh para petugas medis yang
dinilai cenderung arogan, berdalih terbatasnya persediaan obat-obatan pada
puskesmas telah menyebabkan banyak diantara pasien terpaksa membeli obat pada
apotik. Di samping itu, ketika membawa salah seorang warga yang jatuh sakit
saat mengikuti kegiatan perkampungan pemuda, kemudian warga yang lain mengantarnya
ke Puskesmas, pasien itu tidak dilayani dengan baik bahkan mereka (perawat-red)
mengaku telah kehabisan stok obat.
Hal tersebut, tentu
telah merusak citra Puskesmas sebagai pemberi layanan kesehatan kepada
masyarakat yang dianggap dapat membantu dalam memberikan pertolongan pertama
yang sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Selain itu, tidak berjalannya
tugas edukatif di Puskesmas yang berkaitan dengan penyuluhan kesehatan yang
sekaligus berkaitan dengan tugas promotif. Menurut masyarakat, petugas
puskesmas sangat jarang berkunjung, kalaupun ada, yaitu ketika keluarga
mempunyai masalah kesehatan seperti anggota keluarga mengalami gizi buruk atau
penderita TB.
Berarti tugas ini
lebih untuk memberikan laporan dan kuratif dibanding upaya promotif. Kemudian,
perawat /
bidan puskesmas
biasanya aktif dalam BP, puskesmas keliling, dan puskesmas pembantu. Jelas
dalam tugas tersebut, perawat / bidan melakukan pemeriksaan pasien, mendiagnosa pasien,
melakukan pengobatan pada pasien dengan membuat resep pada pasien. Namun,
ketika melakukan tugas tersebut tidak ada supervisi dari siapapun,
khususnya penanggung jawab dalam tindakan pengobatan/medis. Tenaga
perawat / bidan seolah-olah tidak menghargai kegiatan-kegitan formalnya sendiri, karena
mungkin tugas kuratif lebih penting. Hal ini berdampak kepada status kesehatan
masyarakat, status gizi, penyakit infeksi menular dan mungkin upaya kesehatan
ibu dan anak tidak mendapatkan porsi yang sesuai sehingga berdampak pada
kondisi kesehatan masyarakat. Kalaulah memang tugas tenaga kesehatan di
Puskesmas lebih banyak ke arah kuratif, maka Puskesmas menjadi unit dari
pelayanan Rumah sakit karena Rumah Sakit akan memiliki banyak sumber daya
manusia dan fasilitas medik.
Tapi kalau
Puskesmas ini menjadi lebih dominan dalam tugas promotif dan preventif maka
tugas eksekutif bagi perawat haruslah digiatkan, dan puskesmas menjadi bagian
dari unit Dinas kesehatan, atau bagian tersendiri yang memiliki otonomi yang
kuat dalam mengatur program-programnya, sedangkan Dinas kesehatan hanya sebagai
regulator, pemberi dana dan pengadaan petugas, untuk pelayanan kesehatan
masyarakat diberikan kepada Puskesmas, atau pelayanan kesehatan dapat
ditenderkan kepada pihak swasta. Tidak hanya hal-hal yang telah diungkapkan di
atas, lebih dari itu, masih ada permasalahan yang muncul di lingkup puskesmas.
Misalnya: Jam kerja Puskesmas yang sangat singkat hanya
sampai jam 14.00 WIB, kemampuan keuangan daerah yang terbatas, puskesmas yang
kurang memiliki otoritas untuk memanfaatkan peluang yang ada, puskesmas belum
terbiasa mengelola kegiatannya secara mandiri, serta kurangnya kesejahteraan
karyawan yang berpengaruh terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas di
puskesmas.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Puskesmas
sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih menyimpan
berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya
dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai, tetapi juga dari
segi tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh karena itu, diperlukan
perhatian khusus dari pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat serta komitmen untuk merubah sistem pelayanan Puskesmas yang dinilai
buruk oleh masyarakat. Selain itu, Puskesmas juga harus memiliki standar
pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat untuk mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
.
B.
SARAN
Dalam
pembutanan makalah ini penulis menyadari banyak yang belum sempurna dari
makalah ini dan penulis berharap masukan dan saran dari pembaca untuk
penyempurnaan pembuatan makalah selanjutnya
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
1989, Pedoman Kerja Puskesmas, Jilid I, h: 4, 5, 109-114,
Depkes RI, Jakarta.
Anonim,
2002, Pedoman Manajemen Puskesmas; h : 9-10, Depkes RI,
Jakarta.
Azwar,
A, 1980, Puskesmas dan Kesehatan Masyarakat, h: 12, 14, Medica
Press, Jakarta.
Effendy.
Nasrul, 1995. Perawatan Kesehatan Nlasyarakat, h: 1, Buku
Kedok-teran EGC, Jakarta.
Adisasmito
Wiku. 2007. Sistem Kesehatan . Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Departemen
Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003
Departemen
Kesehatan RI. 2005. Rencana Strategis Departemen Kesehatan
2005-2009. Jakarta. Menuju Indonesia Sehat 2010.Jakarta.