Laman

Welcome to My Blog | RistaLikestar.blogspot.com | it's fun blog | Sharing | thank's for your visit |

Selasa, 07 Juni 2016

program pengembangan puskesmas

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, di mana dibicarakan upaya pengorganisasian sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M (Pencegahan, Pemberantasan, Pembasmian Penyakit Menular ) dan sebagainya masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan. Melalui Rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat(Puskesmas).
Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia sehat” diantaranya dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit. Selama ini pemerintah telah membangun puskesmas dan jaringannya di seluruh Indonesia rata-rata setiap kecamatan mempunyai 2 puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1 puskesmas pembantu. Puskesmas telah melaksanakan kegiatan dengan hasil yang nyata, status kesehatan masyarakat makin meningkat, ditandai dengan makin menurunnya angka kematian bayi, ibu, makin meningkatnya status gizi masyarakat dan umur harapan hidup (Kepmenkes, 2004).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan strata pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan yang dilakukan puskesmas, selain dari intern sendiri tetapi juga perlu peran serta masyarakat dalam pengembangan kesehatan terutama dilingkungan masyarakat yang sangat mendasar, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih berkembang.






B.     Rumusan masalah
  1. Apa yang dimaksud dengan puskesmas?
  2. Bagaimana visi dan misi dari puskesmas?
  3. Apa saja peran puskesmas?
  4. Apa saja fungsi puskesmas?
  5. Bagaimana manajemen dari puskesmas?
  6. Bagaimana struktur organisasi dari puskesmas?
  7. Bagaimana tata kerja puskesmas?
  8. Bagaiamana Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh puskesmas?
  9. Apa saja program pokok puskesmas?
  10. Apa saja program pengembangan puskesmas?
  11. Apa saja masalah-masalah yang muncul di lingkup puskesmas?

C.    Tujuan
  1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan puskesmas.
  2. Untuk mengetahui bagaimana visi dan misi dari puskesmas
  3. Untuk mengetahui apa saja peran puskesmas
  4. Untuk mengetahui apa saja fungsi puskesmas
  5. Untuk mengetahui bagaimana manajemen dari puskesmas
  6. Untuk mengetahui bagaimana struktur organisasi dari puskesmas
  7. Untuk mengetahui bagaimana tata kerja puskesmas
  8. Untuk mengetahui bagaiamana penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh puskesmas
  9. Untuk mengetahui apa saja program pokok puskesmas
  10. Untuk mengetahui apa saja program pengembangan puskesmas
  1. Untuk mengetahui apa saja masalah-masalah yang muncul di lingkup puskesmas

D.    Manfaat
Dari pembahasan makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang program pengembangan puskesmas, Visi dan Misi serta mengetahui program pokok  Puskesmas.

















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
      Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan. (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008). Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

B.     Visi dan Misi Puskesmas
1.      Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya  Indonesia  Sehat.
            Indikator Kecamatan Sehat:
a.       lingkungan sehat
1)      perilaku sehat
2)      cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
3)      derajat kesehatan penduduk kecamatan
2.      Misi Puskesmas
a.       Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
b.      Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya
c.       Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
d.      Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
       Visi dan misi Puskesmas juga dapat dikembang oleh Puskesmnas sendiri yang bersumber dari gabungan visi dan misi masing-masing petugas puskesmas menjadi visi dan misi bersama guna mencapai tujuan akhir dari pembangunan kesehatan di wilayah puskesmas dan atau Kecamatannya. Ketiga fungsi utama puskesmas  tersebut  dan dengan memperhatikan tujuan akhirnya maka setiap pelaksanan program kegiatan pelayanan kesehatan selalu dilaksanakan dengan memperhatikan landasan strategisnya yaitu  :
1.      Perikemanusian
2.      Pemberdayaan dan Kemandirian
3.      Adil dan merata
4.      Mengutamakan Manfaat.
       Landasan strategis ini  akan menjadi  nilai-nilai dalam  pengembangan  setiap program atau upaya-upaya pelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan ditingkat Puskesmas. Program-program kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas dibagi dalam dua kelompok besar yaitu program pokok dan program pengembangan, masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:

C.    Peran Puskesmas
Peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit

D.     Fungsi Puskesmas
      Menurut Depkes 1991,Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi:
1.      Fungsi Pokok
a.       Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan
b.      masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
2.      Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri

Cara-cara yang ditempuh
1)      Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
2)      Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif.
3)      Memberikan bantuan teknis
4)      Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
5)      Kerjasama lintas sektor

E.     Management Puskesmas
      Menurut Fayol H, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan merupakan unsur-unsur menejemen. Jika menyebut menejemen kesehatan, sebenarnya terdapat dua pengertian di dalamnya yaitu pengertian menejemen di satu pihak dan pengertian kesehatan di pihak lain. Yang dimaksud dengan menejemen kesehatan ialah menejemen yang diterapkan pada pelayanan kesehatan demi terciptanya keadaan sehat. Prinsip-prinsip dalam Manajemen yang ada di puskesmas ,sebagai berikut :
a.       Pembagian kerja.
b.      Kekuasaan dan tanggungjawab.
c.       Disiplin.
d.      Kesatuan perintah.
e.       Kesatuanjurusan.
f.       Kepentingan umum di atas kepentingan individu.
g.      Upah yang cukup dan adil.
h.      Sentralisasi.
i.        Hirarki.
j.        Tata tertib.
k.      Bertindak adil.
l.        Stabilitas personil.
m.    Suasana yang penuh inisiatif, dan
n.      Esprit de Corps (kerja sama kelompok).

F.     Struktur Organisasi
1.        Kepala Puskesmas
2.        Unit Tata Usaha:
3.        Data dan Informasi,
4.        Perencanaan dan Penilaian,
5.        Keuangan, Umum dan Kepegawaian     
6.        Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
7.        UKM / UKBM
8.        UKP
9.        Jaringan pelayanan Puskesmas:
10.    Unit Puskesmas Pembantu
11.    Unit Puskesmas Keliling
12.    Unit Bidan di Desa/Komunitas

Kepala Puskesmas
a.       Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan supervisi.
b.      Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan.
c.       Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan.
d.      Sebagai tenaga ahli pendamping Camat.
e.       Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di puskesmas.

Koordinator Unit Tata Usaha
a.       Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit TU
b.      Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unit TU
c.       Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila Kepala Puskesmas berhalangan hadir

Keuangan 
a.       Melakukan perencanaan Keuangan
b.      Merealisasikan Keuangan
c.       Membuat pembukuan/penutupan kas.
d.      Mengambil gaji dan dana operasional serta yang berkaitan dengan kesejahteraan pegawai
e.       Pencatatan dan Pelaporan
f.       Membuat petikan daftar gaji
g.      Menerima setoran dari masing-masing unit pelayanan
h.      Mengkoordinir bendahara-bendahara di Puskesmas
i.        Melakukan setoran perda ke kas daerah

Umum
a.       Rigistrasi Surat Masuk dan Keluar
b.      Melanjutkan disposisi Pimpinan
c.       Membuat konsep surat
d.      Mengkoordinir kegiatan petugas bagian pengiriman semua laporan puskesmas.
e.       Mengkoordinir kegiatan petugas bagian perbaikan sarana puskesmas
f.       Mengarsipkan surat.
g.      Melakukan kegiatan yang bersifat umum.
h.      Mengkoordinir pembuatan spanduk yang bersifat umum

Kepegawaian
a.       Membuat laporan kepegawaian (Absensi, bezzeting, DUK, lap.triwulan, tahunan ,dsb.)
b.      Mengetik DP 3 yang sudah di isi nilai oleh Atasan Langsung
c.       Mendata dan mengarsipkan file pegawai.
d.      Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat
e.       Mengusulkan tunjangan pegawai ( Penyesuaian Fungsional,Baju, Sepatu dan lain-lain)
f.       Membuat Model C
g.      Merekap Absensi ( Ijin, Cuti, Sakit )
h.      Membuat Absensi Mahasiswa/siswa yang praktek di Puskesmas
i.        Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM staf puskesmas
j.        Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas dengan persetujuan kepala puskesmas

Data dan Informasi 
a.       Sebagai pusat data dan informasi puskesmas.
b.      Mengumpulkan dan mengecek laporan puskesmas sebelum dikirim ke dinas kesehatan
c.       Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi data (tabel,grafik,dll)
d.      Mengidentifikasi masalah program dari hasil visualisasi data dan menyerahkan hasilnya kepada coordinator perencanaan dan penilaian
e.       Bersama-sama team data dan informasi menyusun semua laporan puskesmas (PTP, minilok, Lap. Tahunan,Stratifikasi, dsb.)
f.       Pencatatan dan pelaporan.

Perencanaan dan Evaluasi
a.       Mengkoordinir kegiatan team perencanaan dan penilaian
b.      Menyusun jadwal evaluasi kegiatan puskesmas secara kontinyu
c.       Menyusun laporan hasil evaluasi dan perencanaan untuk selanjutnya diserahkan kepada koord. data & informasi serta koord. program terkait
d.      Mengarsipkan hasil kegiatan

G.    Tata Kerja
1.      Kantor Camat → koordinasi
2.      Dinkes → UPT → bertanggung jawab ke Dinkes
3.      Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama → sebagi mitra
4.      Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat → sebagai pembina
5.      Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan →kerjasama
6.      Lintas sektor → koordinasi
7.      Masyarakat → perlu dukungan/partisipasi →BPP (Badan Penyantun Puskesmas)


H.    Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
      Visi dan misi Puskesmas di Indonesia merujuk pada program Indonesia Sehat. Hal ini dapat kita lihat pula dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal). Standar Pelayanan Minimal adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang mencakup : jenis pelayanan, indikator, dan nilai (benchmark). Pelaksanaan Urusan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal (UW-SPM) diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1457/MENKES/SK/X/2003  dibedakan atas : UW-SPM yang wajib diselenggarakan oleh seluruh kabupaten-kota di seluruh Indonesia dan UW-SPM spesifik yang hanya diselenggarakan oleh kabupaten-kota tertentu sesuai keadaan setempat. UW-SPM wajib meliputi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat, penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular, penyelenggaraan promosi kesehatan, dll. Sedangkan UW-SPM spesifik meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria, dll. Hal ini diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standard Pelayanan Minimal.

I.       Program Pokok Puskesmas
Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.  Ada 6 Program Pokok pelayanan kesehatan di  Puskesmas yaitu :
1.      Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif)  yaitu bentuk pelayanan  kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter  secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan  yang diperoleh  selama anamnesis dan pemeriksaan
2.      Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).
3.      Pelayanan KIA  dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di  Puskesmas yang ditujuhkan  untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita.
4.      Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu  program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).
5.      Kesehatan Lingkungan yaitu  program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat,
6.      Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
            Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa ( PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan program kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal demikian, baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat terjadi, misalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau bencana alam. Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi atau menunda kegiatan lain.

J.      Program Pengembangan Puskesmas
      Program Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas adalah beberapa  upaya kesehatan  pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan puskesmas. Dalam struktur organisasi puskesmas program pengembangan ini biasa disebut Program spesifik lokal.
      Di Kabupaten Polewali Mandar  yang terdiri dari 20 Puskesmas (12 Puskesmas Perawatan dan 8 Puskesmas Non Perawatan)——date terupdate Desember 2011—– semua puskesmas memberlakukan  6 program pokok puskesmas dalam struktur organisasinya,  dan untuk program pengembangannya (program spesifik lokal), belum ada penetapan secara resmi antara puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar. Puskesmas untuk sementara waktu diberi keleluasan untuk mengembangkan programnya. Program pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas tersebut adalah
  1. Usaha  Kesehatan Sekolah, adalah  pembinaan kesehatan masyarakat yang dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP) diwilayah kerja Puskesmas
  2. Kesehatan Olah Raga  adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu pengetahuan fisik untuk meningkatkan  kesegaran jasmani masyarakat, naik atlet maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan puskesmas di luar gedung
  3. Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan penanganan kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti atau dikunjungi ketempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan  keperawatan induvidu dan asuhan keperawatan keluarganya.  Misalnya kasus gizi kurang penderita ISPA/Pneumonia
  4. Kesehatan Kerja,  adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang ditujuhkan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal diwilayah kerja puskesmas dalam rangka pencegahan dan  pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya pemeriksaan secara berkala di tempat kerja oleh petugas puskesmas
  5. Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gizi dan mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun diluar gedung (mengatasi kelainan atau penyakit ronggo mulut dan gizi yang merupakan salah satu penyakit  yang terbanyak di jumpai di Puskesmas
  6. Kesehatan Jiwa, adalah  program pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat,  dalam rangka mencapai derajat kesehatan  jiwa masyarakat yang optimal melalui kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah  perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Misalnya ada konseling jiwa di Puskesmas.
  7. Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata terutama  pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)  dibidang mata dan pencegahan kebutaan  oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung oleh peran serta aktif masyarakat. Misalnya  upaya penanggulangan  gangguan refraksi pada anak sekolah.
  8. Kesehatan Usia Lanjut,  adalah  program pelayanan kesehatan usia lanjut  atau upaya kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas  dengan dukungan peran serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat usia lanjut. Misalnya  pemeriksaan kesehatan untuk  mendeteksi dini penyakit degeneratif, kardiovaskuler seperti : diabetes Melitus, Hipertensi dan Osteoporosis pada kelompok masyarakat usia lanjut.
  9. Pembinaan Pengobatan Tradisional, Adalah program pembinaan  terhadap pelayanan pengobatan  tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan tradisional. Yang dimaksud pengobatan  tradisional adalah  pengobatan yang dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
  10. Kesehatan haji  adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan jemaah haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan pemantauan kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan ibadah haji.
  11. Dan beberapa upaya kesehatan pengembangan lainnya yang spesifik lokal yang dikembangkan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
  Setiap program yang dilaksanakan di puskesmas di lengkapi dengan pelaksana program yang terlatih dan sesuai dengan keahlianya, peralatan kesehatan (alat pelayanan dan bahan habis pakai kesehatan), dilengkapi juga dengan pedoman pelaksanan program  dan sasaran program (populasi sasaran dan target sasaran) termasuk sistem pencatatan (register pencatatan pelayanan) dan pelaporannya serta standar operasional prosedur pelayanan  kesehatan programnya, dan beberapa kelengkapan lainnya misalnya kendaran roda dua dan empat. Kelengkapan program  Puskesmas ini selalu mendapatkan pengawasan, evaluasi dan bimbingan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kotanya.

K.    Masalah-Masalah mutu pelayanan kesehatan yang Muncul di Lingkup Puskesmas
      Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat karena cukup efektif membantu masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dikenal murah seharusnya menjadikan Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat, namun pada kenyataannya banyak masyarakat yang lebih memilih pelayanan kesehatan pada dokter praktek swasta atau petugas kesehatan praktek lainnya.
      Kondisi ini didasari oleh persepsi awal yang negatif dari masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas, misalnya anggapan bahwa mutu pelayanan yang terkesan seadanya, artinya Puskesmas tidak cukup memadai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik dilihat dari sarana dan prasarananya maupun dari tenaga medis atau anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatannya sehari-hari. Sehingga banyak sekali pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu tidak sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.
      Misalnya: sikap tidak disiplin petugas medis pada unit pelayanan puskesmas, yang dikeluhkan masyarakat. Mereka selalu diperlakukan kurang baik oleh para petugas medis yang dinilai cenderung arogan, berdalih terbatasnya persediaan obat-obatan pada puskesmas telah menyebabkan banyak diantara pasien terpaksa membeli obat pada apotik. Di samping itu, ketika membawa salah seorang warga yang jatuh sakit saat mengikuti kegiatan perkampungan pemuda, kemudian warga yang lain mengantarnya ke Puskesmas, pasien itu tidak dilayani dengan baik bahkan mereka (perawat-red) mengaku telah kehabisan stok obat.
      Hal tersebut, tentu telah merusak citra Puskesmas sebagai pemberi layanan kesehatan kepada masyarakat yang dianggap dapat membantu dalam memberikan pertolongan pertama yang sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Selain itu, tidak berjalannya tugas edukatif di Puskesmas yang berkaitan dengan penyuluhan kesehatan yang sekaligus berkaitan dengan tugas promotif. Menurut masyarakat, petugas puskesmas sangat jarang berkunjung, kalaupun ada, yaitu ketika keluarga mempunyai masalah kesehatan seperti anggota keluarga mengalami gizi buruk atau penderita TB.
      Berarti tugas ini lebih untuk memberikan laporan dan kuratif dibanding upaya promotif. Kemudian, perawat / bidan  puskesmas biasanya aktif dalam BP, puskesmas keliling, dan puskesmas pembantu. Jelas dalam tugas tersebut, perawat / bidan melakukan pemeriksaan pasien, mendiagnosa pasien, melakukan pengobatan pada pasien dengan membuat resep pada pasien. Namun, ketika melakukan tugas tersebut  tidak ada supervisi dari siapapun, khususnya penanggung jawab dalam tindakan pengobatan/medis. Tenaga perawat / bidan seolah-olah tidak menghargai kegiatan-kegitan formalnya sendiri, karena mungkin tugas kuratif lebih penting. Hal ini berdampak kepada status kesehatan masyarakat, status gizi, penyakit infeksi menular dan mungkin upaya kesehatan ibu dan anak tidak mendapatkan porsi yang sesuai sehingga berdampak pada kondisi kesehatan masyarakat. Kalaulah memang tugas tenaga kesehatan di Puskesmas lebih banyak ke arah kuratif, maka Puskesmas menjadi unit dari pelayanan Rumah sakit karena Rumah Sakit akan memiliki banyak sumber daya manusia dan fasilitas medik.
      Tapi kalau Puskesmas ini menjadi lebih dominan dalam tugas promotif dan preventif maka tugas eksekutif bagi perawat haruslah digiatkan, dan puskesmas menjadi bagian dari unit Dinas kesehatan, atau bagian tersendiri yang memiliki otonomi yang kuat dalam mengatur program-programnya, sedangkan Dinas kesehatan hanya sebagai regulator, pemberi dana dan pengadaan petugas, untuk pelayanan kesehatan masyarakat diberikan kepada Puskesmas, atau pelayanan kesehatan dapat ditenderkan kepada pihak swasta. Tidak hanya hal-hal yang telah diungkapkan di atas, lebih dari itu, masih ada permasalahan yang muncul di lingkup puskesmas.
      Misalnya: Jam kerja Puskesmas yang sangat singkat hanya sampai jam 14.00 WIB, kemampuan keuangan daerah yang terbatas, puskesmas yang kurang memiliki otoritas untuk memanfaatkan peluang yang ada, puskesmas belum terbiasa mengelola kegiatannya secara mandiri, serta kurangnya kesejahteraan karyawan yang berpengaruh terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas di puskesmas.




BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai, tetapi juga dari segi tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta komitmen untuk merubah sistem pelayanan Puskesmas yang dinilai buruk oleh masyarakat. Selain itu, Puskesmas juga harus memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
.
B.     SARAN
Dalam pembutanan makalah ini penulis menyadari banyak yang belum sempurna dari makalah ini dan penulis berharap masukan dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan pembuatan makalah selanjutnya











DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1989, Pedoman Kerja Puskesmas, Jilid I, h: 4, 5, 109-114, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 2002, Pedoman Manajemen Puskesmas; h : 9-10, Depkes RI, Jakarta.
Azwar, A, 1980, Puskesmas dan Kesehatan Masyarakat, h: 12, 14, Medica Press, Jakarta.
Effendy. Nasrul, 1995. Perawatan Kesehatan Nlasyarakat, h: 1, Buku Kedok-teran EGC, Jakarta.          
Adisasmito Wiku. 2007. Sistem Kesehatan . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003
Departemen Kesehatan RI. 2005. Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009. Jakarta.  Menuju Indonesia Sehat 2010.Jakarta.