BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan
fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam
teori Hirarki. Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima
kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan
aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997).
Dalam mengaplikasikan kebutuhan
dasar manusia (KDM) yang dapat digunakan untuk memahami hubungan antara
kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Beberapa kebutuhan
manusia tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya. Dasar kebutuhan
manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bisa mempertahankan
hidupnya.
Peran perawat yang utama adalah
memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri
sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah satu
dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system dalam individu. Hal ini
menggambarkan suatu bagian di mana penerapan proses keperawatan selalu
difokuskan pada kebutuhan individu yang unik dan sebagai suatu bagian integral
dari keluarga dan masyarakat.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah kebutuhan dasar
manusia sebagai manusia yang utuh, lengkap dan mandiri?
2.
Apakah tugas seorang perawat?
3.
Bagaimanakah perawat
menghadapi klien?
C. Tujuan
1.
Tujuan Umum
a.
Mahasiswa mampu mengetahui konsep
tentang kebutuhan dasar manusia.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mahasiswa mampu
mengetahui dan memahami tentang kebutuhan
dasar manusia sebagai manusia yang utuh, lengkap dan mandiri
b.
Mahasiswa mampu
mengetahui dan memahami tentang tugas seorang perawat
c.
Mahasiswa mampu
mengetahui dan memahami tentang perawat menghadapi klien
D.
Manfaat
Hasil dari pendiskusian
makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya
kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang kebutuhan dasar manusia.
BAB II
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
A. Kebutuhan Dasar Manusia
Sebagai Manusia yang Utuh, Lengkap dan Mandiri
Kebutuhan
dasar manusia merupakan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalm memepertahankan keseimbangan
fisiologis maupun psikologis, yang
tentunya
bertujuan untuk memepertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut beberapa ahli
diantaranya:
1.
Abraham Maslow
Hirarki
kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar,
yakni sebagai berikut :
|
a.
Kebutuhan
fisiologis (Physiologic
Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki
prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang beberapa kebutuhannya
tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu. Misalnya, seorang yang kekurangan
makanan, keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu
daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang
penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan
fisiologis, yaitu
1) Kebutuhan
oksigenasi
Kebutuhan
oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau
sel. jaringan yang melakukan metabolisme aerob, proses membentuk energi dengan
adanya oksigen, bergantung secara total pada oksigen untuk bertahan hidup.
2) Kebutuhan
cairan
Kebutuhan
cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang
memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hamper 90% dari total berat badan
tubuh. Persentase cairan tubuh bervariasi bergantung pada faktor usia, lemak
dalam tubuh dan jenis kelamin. Tubuh manusia membutuhan keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran cairan. Cairan dimasukan melalui mulut atau secara
parenteral dan cairan meninggalkan tubuh dari saluran pencernaan, paru-paru,
kulit, dan ginjal. Asupan cairan untuk kondisi normal kepada orang dewasa
adalah 2500cc per hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau
ditambah dari makanan
lain. Pengeluaran cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada
orang dewasa, dalam kondisi normal adalah 2300cc. jumlah air yang paling banyak
keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urine) sebanyak 1500cc per hari
pada orang dewasa, melalui kulit berupoa keringat dan saluran pencernaan
(berupa feses). Faktor-faktor yang mempengeruhi kebutuhan cairan dan elektrolit
antara lain:
a) Usia,
pebedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta aktivitas organ sehingga
dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan cairan dan elektrolit.
b) Temperatur,
temperatur yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui keringat
cukup banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan.
c) Diet,
apabila kekurangan nutrien, tubuh akan memecah cadangan makanan yang tersimpan
didalamnya sehingga dalam tubuh terjadi pergerakan cairan dari interstitial ke
interseluler, yang dapat berpengaruh pada jumlah pemenuhan kebutuhan cairan.
d) Stress,
dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit melalui proses
peningkatan produksi ADH.
e) Sakit,
pada keadaan sakit banyak sel-sel yang rusak, sehingga untuk memperbaiki sel
yang rusak tersebut dibutuhkan adanya proses pemenuhan kebutuhan cairan yang
cukup.
3) Kebutuhan
nutrisi
Nutrisi
merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan
menghasilkan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Sistem
yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang
terdiri atas saluran pencernaan yang dimulai dari mulut sampai usus halus
bagian distal, dan organ asesoris terdiri atas hati , kantung empedu dan
pankreas.
4) Kebutuhan
eliminasi
Kebutuhan
eliminasi terdiri atas dua, yaitu eliminasi urin (buang air kecil) eliminasi
alvi (buang bair besaar), yang merupakan dari kerbutuhan fisiologi dan
bertujuan untuk mengeluarkan bahan sisa. Eliminasi materi sampah merupakan
salah satu dari proses metabolik tubuh. Produk sampah dikeluarkan melalui
paru-paru, kulit, ginjal dan pencernaan. Paru-paru secara primer mengeluarkan
karbon dioksida, kulit mengeluarkan keringat dan natriun yang dikenal sebagai
keringat. Ginjal merupakan bagian tubuh primer yang utama untuk mengekskresikan
kelebihan cairan tubuh,elektrolit, ion-ion hidrogen dan asam. Usus mengeluarkan
produk produk sampah yang padat dan beberapa cairan dari tubuh. Faktor-faktor
yang memengaruhi eliminasi urine , yaitu: diet dan asupan, respons keinginan,
gaya hidup, stress psikologis, tingkat aktivitas, tingkat perkembangan ,
kondisi penyakit, sosiokultural, kebiasaan seseorang, tonus otot , pembedahan,
pengobatan, dan pemeriksaan diagnostic. Sedangkan faktor yang memengaruhi
proses defekasi, yaitu: usia, diet, asupan
cairan, aktivitas, pengobatan, gaya hidup, penyakit, nyeri, kerusakan
sensoris dan motoris.
5) Kebutuhan
istirahat dan tidur.
Istirahat
merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional , bukan hanya dalam
keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan.
Menurut Narrow (1967) mengemukakan enam karakteristik yang berhubungan dengan
istirahat, diantaranya:
a) Merasa
bahwa segala sesuatu dapat diatasi .
b) Merasa
diterima.
c) Mengetahui
apa yang sedang terjadi.
d) Bebas
dari gangguan ketidaknyamanan.
e) Mempunyai
sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
f) Mengetahui
adanya bantuan sewaktu memerlukan.
Tidur merupakan kondisi tidak sadar
dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai atau
sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relativ. Jenis-jenis tidur, yaitu:
6) Kebutuhan
temperature.
Tubuh
dapat berfungsi secara normal hanya dalam rentang temperature yang sempit, 37°C.
temperature tubuh diluar rentang ini dapat menimbulkan kerusakan, efek yang
permanen seperti kerusakan otak, atau kematian.
7) Kebutuhan
tempat tinggal.
Walaupun
kebanyakan orang mempunyai beberapa jenis tempat tinggal, terkadang tempat tinggal
tersebut dibawah standar dan tidak memberikan perlindungan yang penuh.
Lingkungan yang kotor bisa menarik perhatian serangga dan binatang seperti
tikus, yang dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit. Sebuah rumah dengan
kondisi penerangan yang buruk atau kacau, akan terjadi peningkatan resiko
terjadi kerusakan yang tidak sengaja. Selain itu, kondisi yang sangat
berantakan dan kurang bersih merupakan faktor predisposisi untuk penyakit
menular.
8) Kebutuhan
seks.
Seks
dianggap oleh Maslow sebagai kebutuhan dasar fisiologis secara umum mengambil
prioritas diatas tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan seksual dan
perilaku bagaimana untuk memenuhinya dipengaruhi oleh umur, latar belakang
sosial budaya, etika, nilai, harga diri, dan tingkat kesejahteraan.
b.
Kebutuhan
keselamatan dan rasa aman (Safety and
Security Needs)
1)
Keselamatan
fisik.
Mempertahankan
keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau mengeluarkan ancaman pada
tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut mungkin penyakit, kecelakaan, bahaya,
atau pemajanan pada lingkungan. Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang
mengambil prioritas lebih dahulu diatas pemenuhan kebutuhan fisiologis.
2)
Keselamatan
fisiologis.
Setiap
orang merasakan beberapa ancaman keselamatan psikologis pada pengalaman yang
baru dan yang tidak dikenal. Dalam beberapa kasus , orang secara umum tidak
secara langsung menyatakan bahwa pembicaraan mereka bisa secara tidak langsung memperlihatkan
perasaan mereka.
c.
Kebutuhan
cinta dan rasa memiliki (Love and
Belonging Needs)
Manusia
secara umum membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh keluarga mereka dan
bahwa mereka diterima oleh teman sebaya dan oleh masyarakat. Kebutuhan ini
secara umum meningkat setelah kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi
karena hanya pada saat individu merasa selamat dan aman, mereka mempunyai waktu
dan energi untuk mencari cinta dan rasa memiliki dan untuk membagi cinta tersebut kepada orang
lain.
d.
Kebutuhan
penghargaan dan harga diri (Self Esteen
Need).
Manusia
memerlukan perasaan stabil terhadap harga diri, maupun perasaan bahwa mereka
dihargai oleh orang lain. Kebutuhan harga diri berhubungan dengan keinginan
terhadap kekuatan, pencapaian , rasa cukup, kompetensi, rasa percaya diri dan
kemerdekaan. Manusia juga membutuhkan penghargaan atau apresiasi dari orang
lain. Pada saat kedua kebutuhan ini terpenuhi, seseorang merasa percaya diri
dan berguna.
e.
Kebutuhan
aktualisasi diri (Need for
Self Actualization)
Aktualisasi
diri merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi dalam hierarki kebutuhan
manusia menurut Maslow. Manusia yang teraktualisasi dirinya memiliki
kepribadian multi dimensi yang matang. Mereka mampu untuk mengasumsi dan
menyelesaikan tugas yang banyak, mereka tidak bergantung secara penuh pada
opini orang lain mengenai penampilan, kualitas kerja atau metode penyelesaian
masalah. Walaupun mereka mungkin mengalami kegagalan dan keraguan, mereka
secara umum menghadapinya secara realistis.
Kebutuhan
ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik (mengenal dan
memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri, tidak
emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta mempunyai kepercayaan
diri yang tinggi dan sebagainya. Karakteristik
kebutuhan dasar manusia menurut Maslow, yaitu :
1)
Realistik, melihat
kehidupan secara penuh dan objektif, tentang apa yang diobservasinya.
2)
Cepat menyesuaikan diri
dengan orang lain.
3)
Mempunyai persepsi yang
tinggi dan tegas.
4)
Mempunyai dugaan yang
benar terhadap sesuatu kebenaran dan kesalahan.
5)
Sering / selalu akurat
dalam memprediksi kejadaian yang akan dating.
6)
Mengerti seni, musik,
politik dan filosofi.
7)
Rendah hati, mendengar
orang lain dengan penuh perhatian.
8)
Mempunyai dedikasi
untuk bekerja sama, bertugas dari tempat kerja.
9)
Berkreatifitas,
fleksibel, spontan, berani dan sudi mengakui kesalahan.
10) Terbuka
ide-ide baru.
11) Percaya
diri dan menghargai diri.
12) Konfliks
diri yang rendah, kepribadian yang interaksi.
13) Menghargai
diri sendiri, tidak membutuhkan kemasyura, mempunyai perasaan kontrol terhadap
diri sendiri.
14) Kemandirian
tinggi, mempunyai hasrat privacy.
15) Dapat
tampil, tidak mengecilkan diri, objektif dan tidak memihak.
16) Bersahabat,
menyayangi dan lebih banyak menentukan dilingkungannya.
17) Dapat
mengambil keputusan apabila ada pertentangan pendapat.
18) Berfokus
pada masalah { problem centred } tidak berfokus pada pribadi.
2.
Virginia Henderson
Teori
keperawatan Virginia Handerson (Hammer dan Henderson, 1955) mencangkup
seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Handerson (1964) mendefinisikan
keperawatan sebagai :
Membantu
individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki
kon-stribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. dimana individu tersebut
akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan , kemauan,
dan pengetahuan yang di butuhkan . dan hal ini dilakukan dengan cara membantu
mendapatkan kembali kemadiriannya secepat mungkin.
Kebutuhan
berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar henderson , memberikan
kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan (Henderson, 1966):
a.
Bernapas secara normal
b.
Makan dan minum cukup
c.
Eliminasi
d.
Bergerak dan mempertahankan posisi
yang dikehendaki.
e.
Istirahat dan tidur
f.
Memilih cara berpakian ; berpakian
dan melepas pakian
g.
Mempertahankan
temperatur tubuh dalam rentang normal
h.
Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
i.
Menghindari bahaya dari lingkungan
j.
Berkomukasi dengan orang lain
k.
Beribadah menurut keyakinan
l.
Bekerja yang menjajikan prestasi
m.
Bermain dan berpatisipasi
dalam bentuk rekreasi
n.
Belajar, menggali atau memuaskan
rasa keingintahuan yang mengacu pada perkembangan dan kesehatan normal
Karakteristik
kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Henderson, yaitu
1) Setiap
orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dimana setiap kebutuhan dimodifikasi
sesuai dengan kultur.
2) Seseorang
memenuhi kebutuhannya sesuai prioritas.
3) Walaupun
kebutuhan umumnya harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat ditunda. Kegagalan dalam
memenuhi kebutuhan menghasilkan ketidak-seimbangan hemeostatik yaitu sakit.
4) Kebutuhan
dapat membuat seseorang berfikir dan bergerak untuk memenuhi rangsang internal
dan eksternal.
5) Seseorang
dapat merasakan adanya kebutuhan dapat berespon dengan berbagai cara.
6) Kebutuhan
saling berkaitan beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi
kebutuhan lainnya.
3.
Watson
Filosofi
Watson tentang asuhan keperawatan (1979,1985,1988) berupaya untuk
mendifinisikan hasil dari aktivitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek
humanistik dari kehidupan ( Watson 1979;marriner-Tomey,1994). Tindakan
keperawatan mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan
perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan
kesehatan serta pencegahan terjadinya penyakit.
Model Watson
meliputi proses asuhan keperawatan, pemberian bantuan bagi klien dalam mencapai
atau mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi
keperawatan berkaitan dengan proses keperawatan manusia. Perawatan
manusia membutuhkan perawat yang memahami perilaku dan respon manusia terhadap
masalah kesehatan yang aktual ataupun yang potensial, kebutuhan manusia
dan bagaimana merespon terhadap orang lain dan memahami kekurangan dan
kelebihan klien dan keuarganya , sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri.
Selain itu perawat memberikan kenyamanan dan perhatian serta empati pada
klien dan keluargannya. Asuhan keperwatan tergambar pada seluruh faktor-faktor
yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien (
Watson, 1987).
4.
King
Manusia
merupakan individu reaktifan yang dapat bereaksi terhadap situasi, orang dan
objek tertentu. Sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, manusia tidak
terlepas dari kejadian masa lalu dan masa sekarang yang akan berpengaruh
terhadap masa depannya. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup bersamaorang lain
dan berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan dasar
manusiadi bagi menjadi tiga yaitu.
a.
Kebutuhan akan informasi kesehatan
b.
Kebutuhan akan pencegahan penyakit
c.
Kebutuhan akan perawat ketika sakit.
5.
Martha E. Rogers
Manusia
merupakan satu kesatuan yang utuh serta memiliki sifat dan karakter yang
berbeda. Manusia selalu berinteraksi dengan limgkungan dan memengaruhi satu
sama lain. Dalam proses kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik
dan keunikannya masing- masing. Dengan kata lain, setiap individu berbeda satu
dengan yang lain. Konsep Martha E. Rogers ini di kenal dengan konsep
manusia manusia sebagai unit.
6.
Jhonson
Jhonson
mengungkap pandangannya dengan menggunakan pendekatan sistem perilaku. Dalam
pendekatan ini, individu di pandang sebagai sistem prilaku yang selalu ingin
mencapai keseimbangan dan stabilita, baik dalam lingkungan internalmaupun
eksternal. Individu juga memiliki keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan
dirinya terhadap pengaruh yang timbul.
7.
Sister Calista Roy
Menurut Roy,
manusia sebagai individu dapat meningkatkan kesehatannya dengan mempertahankan
perilaku yang adaptif dan mengubah perilaku maladaptif. Sebagai makhluk
biopsikososial, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk
mencapai keseimbangn atau homeostasis, manusia harus beradaptasu dengan
perubahan yang terjadi. Adaptasi tersebut dilakukan dengan stimulasi fokal,
stimulasi konstektual dan stimulasi residual. Dalam proses penyesuaian diri,
individu harung meningkatkan energinya agar mampu mencapai tujuan berupa
kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi serta keunggulan. Dengan demikian,
individu memiliki tujuan untuk meningkatkan respon adaptif. Karenanya, Roy
secara ringkas berpendapat bahwa individu sebagai makhluk
biopsikososio-spiritual yang merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki
mekanisme untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi melalui
interaksi yang dilakukan terhadap perubahan lingkungan tersebut.
Model Kebutuhan Dasar Manusia antara lain :
a.
Biologic
Manusia merupakan suatu susunan system
organ tubuh. Mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya. Tidak terlepas
dari hukum alam dilahirkan berkembang mati.
b.
Psikologik
Manusia mempunyai struktur
kepribadian. Tingkah laku sebagai manifestasi dari kejiwaan. Mempunyai daya
fikir dan kecerdasan. Mempunyai kebutuhan psikologi agar pribadi dapat
berkembang
- Sosial
Manusia
perlu hidup bersama orang lain dan saling kerja sama untuk memenuhi kebutuhan
dan tuntutan hidupnya. Dipengaruhi
oleh kebudayaan, dipengaruhi
dan beradaptasi dengan lingkungan social
dan dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan
dan norma yang ada.
- Kultural
Manusia
mempunyai nilai dan kebudayaan yang membentuk jati dirinya. Sebagai pembeda dan
pembatas dalam hidup sosial. Kultur dalam diri manusia bisa diubah dan berubah
tergantung lingkungan manusia hidup.
- Spiritual
Mempunyai
keyakinan / mengaku adanya tuhan. Memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang
sejalan dengan sifat religius yang dianutnya. Teori holistik à seluruh organisme
hidup saling berinteraksi. Adanya gangguan pada satu bagian akan mempengaruhi
bagian yang lain. Jika mempelajari satu bagian dari manusia harus
mempertimbangkan bagaimana bagian tersebut berhubungan dengan bagian yang lain.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia kebutuhan
dasar manusia antara lain:
a. Penyakit, adanya peyakit
dalam tubuh dapat mayebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan,baik secara
fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan
pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.
b. Hubungan
Keluarga, hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan
kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup,
tidak adanya rasa curiga, dll.
c. Konsep
diri, manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
d. Tahap
perkembangan, sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan.
B. Tugas Seorang Perawat
1. Care Giver
Perawat harus :
a. Memperhatikan individu
dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat harus memperhatikan klien berdasarkan
kebutuhan significant dari klien.
b. Perawat menggunakan
Nursing Process untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan, mulai dari masalah
fisik (fisiologis) sampai masalah-nasalah psikologis
c. Peran utamanya adalah
memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat sesuai diagnosa masalah yang terjadi mulai dari masalah yang
bersifat sederhana sampai yang kompleks.
2. Client Advocate
a. Sebagai client advocate,
perawat bertanggung jawab untuk membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam
memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform
concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.
b. Selain itu perawat harus
mempertahankan dan melindungi hak-hak klien. Hal ini harus dilakukan karena
klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak
petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak
dengan klien, leh karena itu perawat harus membela hak-hak klien.
3. Conselor
Tugas utama perawat
adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat
sakitnya.
a. Adanya perubahan pola
interaksi ini merupakan “Dasar” dalam merencanakan metoda untuk meningkatkan
kemampuan adaptasinya.
b. Konseling diberikan
kepada idividu/keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalaman yang lalu.
c. Pemecahan masalah
difokuskan pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat (perubahan
pola interaksi)
4. Educator
a. Peran ini dapat
dilakukan kepada klien, keluarga, team kesehatan lain, baik secara spontan (saat interaksi) maupun
formal (disiapkan).
b. Tugas perawat adalah
membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesehatan,
gejala penyakit sesuai kondisi dan tindakan yang spesifik.
5. Coordinator
Peran perawat adalah
mengarahkan, merencanakan, mengorganisasikan pelayanan dari semua anggota team
kesehatan. Karena klien menerima pelayanan dari banyak profesioanl, misal;
pemenuhan nutrisi. Aspek yang harus diperhatikan adalah; jenisnya, jumlah,
komposisi, persiapan, pengelolaan, cara memberikan, monitoring, motivasi,
dedukasi dan sebagainya.
6. Collaborator
Dalam hal ini perawat
bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya mengidentifikasi pelayanan
kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang
dipelukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan keterampilan dari
bebagai profesional pemberi pelayanan kesehatan.
7. Consultan
Elemen ini secara tidak
langsung berkaitan dengan permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan
keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini dapat dikatakan perawatan adalah
sumber informasi yang berkaitan dengan kondisi spesifik klien.
8. Change Agent
Element ini mencakup
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dalam berhubungan denan klien
dan cara pemberian keperawatan kepada klien.
Tugas perawat dalam menjalankan peranya
sebagi pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan
dalam proses
keperawatan. Tugas perawat ini disepakati dalam lokakarya tahun 1983 yang
berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah sebagai
berikut:
1. Mengkaji
kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat serta sumber yagn tersedia
dan potensi untuk memenuhi kebutuhan tsb. Mengumpul data, menganilisis dan
menginterpetasikan data.
2. Merencanakan
tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
berdasarkan diagnosis keperawatan mengmbangkan rencana tindakan keperawata
3. Melaksanakan
rencana keperawatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegah
penyakit, penyembuhan, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan termasuk pelayanan
klien dan keadaan terminal menggunakan dan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
ilmu prilaku, sosial budaya, ilmu biomedik dalam melaksanakan asuhan
keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
4. Mengevaluasi
hasil asuhan keperawatan menentukan kriteria
yang dapat diukur dalam menilai rencana keperawatan, menilai tingkat pencapaian
tujuan dan mengidentifikasi perubahamn-perubahan yang diperlukan.
5. Mengdokumnetasi
proses keperawatan mengevaluasi data permasalahan keperawatan, mencatat data
dalam proses keperawatan, menggunakan catatan klien untuk memonitor asuhan
keperawatan.
6. Mengidentifikasi
hal-hal yang perlu diteliti atau dipelajari serta merncanakan studi kasus guna
meningkatkan pengetahuan dan mengembangakan keterampilan dalam praktek
keperawatan mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam bidang keperawatan,
membuat ususlan rencana penelitian keperawatan dan menerapkan hasil penelitian
dalam praktek keperawatan.
7. Berperan
serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada klien keluarga kelompok
serta masyarakat mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan, membuat
rencana penyuluhan kesehatan, melaksanakan penyuluhan kesehatan dan
mengevaluasi hasil penyuluhan kesehatan.
8. Bekerja
sama dengan disiplin ilmu terkait
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien, keluarga, kelompok, dan
masyarakat berperan serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga
kelompok dan masyarakat, menciptakan komunikasi yang efektif baik dengan tim
keperawatan maupun tim kesehatan lain.
9. Mengelola
perawatan klien dan berperan sebagai ketua tim dalam melaksanakan kegiatan
keperawatan,menerapkan ketrampilan
manajemen dalam keperawatan klien secara menyeluruh.
Fungi perawat
a. Fungsi Independen
Merupakan fungsi
mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan
tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan untuk memenuhi KDM (kebutuhan dasar manusia).
b. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi
perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat
lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh
perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat
pelaksana.
c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan
dalam kelompok tim yang berifat saling ketergantungan diatara tim satu dengan yang
lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja
sama tim dalam pemberian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim
perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya.
C. Perawat Menghadapi Klien
Keperawatan
merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang mempunyai suatu paradigma
atau model keperawatan yang meliputi empat komponen yaitu : manusia, kesehatan,
lingkungan dan perawat itu sendiri. Perawat adalah
suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam
melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat
melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus
dapat memahami masalah yang dihadapi oleh pasien, selain itu seorang perawat dapat
berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk
memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal
yang tercermin dalam perilaku peduli atau kasih sayang.( Dwidiyanti ).
Perilaku peduli
sangatlah penting untuk keperawatan. Perilaku peduli adalah fokus pemersatu
untuk praktek keperawatan. ( Blais ). Perilaku peduli juga sangat penting untuk tumbuh
kembang, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara hidup manusia ( Blais
). Perilaku Peduli (caring)
mengandung 3 hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu perhatian, tanggung jawab,
dan dilakukan dengan ikhlas ( Sitorus ). Perilaku peduli (Caring) juga merupakan sikap peduli, menghormati dan menghargai
orang lain, artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan – kesukaan
seseorang dan bagaimana seseorang berfikir dan bertindak. Memberikan asuhan
secara sederhana tidak hanya sebuah perasaan emosional atau tingkah laku
sederhana, karena perilaku peduli merupakan kepedulian untuk mencapai perawatan
yang lebih baik, perilaku peduli bertujuan dan berfungsi membangun struktur
sosial, pandangan hidup dan nilai kultur setiap orang yg berbeda pada satu
tempat( Dwidiyanti ), maka kinerja perawat khususnya pada perilaku peduli
menjadi sangat penting dalam mempengaruhi kualitas pelayanan dan kepuasan
pasien terutama di rumah sakit, dimana kualitas pelayanan menjadi penentu citra
institusi pelayanan yang nantinya akan dapat meningkatkan kepuasan pasien dan
mutu pelayanan ( Potter – Perry )
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Kebutuhan dasar manusia merupakan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalm memepertahankan keseimbangan
fisiologis maupun psikologis, yang
tentunya
bertujuan untuk memepertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar
manusia menurut maslow diantaranya; kebutuhan fisiologis,
kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan rasa cinta, memiliki dan
dimiliki, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri.Model kebutuhan dasar manusia antara lain meliputi aspek biologic, psikologik,
sosial, cultural, dan spiritual. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan
dasar manusia kebutuhan dasar manusia antara lain
penyakit, hubungan keluarga, konsep diri dan tahap perkembangan.
2.
Tugas seorang perawat diantaranya sebagai care giver, client advocate, conselor, educator, coordinator, collaborator, consultan dan change agen.
3.
Perawat Menghadapi Klien yaitu perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh
hati, dapat memahami masalah yang
dihadapi oleh pasien, selain itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik.
Perawat juga harus mempunyai perilaku peduli. Perilaku peduli (Caring) juga merupakan sikap peduli,
menghormati dan menghargai orang lain.
B. Saran
Mempelajari tentang kebutuhan dasar
manusia sangat penting untuk diterapkan dalam praktik keperawatan. Sebagai
perawat, kita harus mengetahui kebutuhan dasar dari pasien, karena ini
merupakan hal yang mendasar yang harus dipenuhi. Kita juga seharusnya bisa
memprioritas kebutuhan yang mana harus dipenuhi terlebih dahulu disamping
kebutuhan – kebutuhan dasar lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar